1. Pengertian
Masa Neonatal
Bayi baru lahir umur 0 - 4 minggu
sesudah lahir. Terjadi penyesuaian sirkulasi dengan keadaan lingkungan,
mulai bernafas dan fungsi alat tubuh lainya. Berat badan dapat turun sampai 10
% pada minggu pertama kahidupan yang dicapai lagi pada hari ke empat
belas. (FKUI,
2005).
2. Penanganan
Bayi Baru Lahir
Menurut Mochtar, Rustam. 1998
a Mulai
melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar dengan pembersihan mulut,
hidung, dan mata dengan kapas atau kasa steril.
b Jam
lahir dicatat dengan stop-watch.
c Lendir
dihisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari
kaki dalam posisi sedikit ekstensi, supaya lendir mudah keluar.
d Tali
pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi antiseptik kemudian dijepit
dengan klem jepit plastik atau diikat dengan pita atau benang tali pusat.
e Segera
setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis kuat, bernapas, serta menggerakkan
tangan dan kakinya, kulit akan bewarna kemerahan.
f Bayi dimandikan
dan dibersihkan dengan air hangat-hangat kuku dari lumuran darah, air ketuban,
mekonium, dan vernik kaseosa. Adapula yang membersihkannya dengan minyak kelapa atau
minyak zaitun.
g Jangan
lupa menilai bayi dengan nilai Apgar.
h Bayi
ditimbang berat badanya dan diukur panjang badan lahirnya kemudian dicatat
dalam status.
i Perawatan
mata bayi : mata bayi dibersihkan, kemudian diberikan obat untuk mencegah
Blenorrhoe.
j Diperiksa
juga anus, genetalia eksterna, dan jenis kelamin pada bayi. Pada bayi
laki-laki, periksa apakah ada femosis dan apakah descensus testiculorum telah
lengkap. Di beberapa Negara barat, pada bayi laki-laki segera dilakukan
sirkumsisi, apalagi jika terdapat fimosis.
3. Tanda-Tanda
Bayi Baru Lahir Normal
Menurut Prawiroharjo, sarwono. 2002
a. Bunyi
jantung dalam menit pertama kira-kira 180/menit yang kemudian turun sampai
140/menit – 120/menit pada waktu bayi berumur 30 menit.
b. Pernapasan
cepat pada menit-menit pertama (kira-kira 80/menit) disertai dengan pernapasan
cuping hidung, retraksi suprastenal dan intercostals, serta rintihan hanya
berlangsung 10 sampai 15 menit.
c. Nilai
apgar 7-10 (Lihat tabel Apgar Score).
d. Berat badan 2500
gram- 4000 gram.
e. Panjang
badan lahir 48-52 cm.
f. Lingkar
kepala 33-35cm.
g. Lingkar
dada 30-38 cm.
h. Reflek
isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
i. Reflek
moro sudah baik, apabila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan memeluk.
j. Grasping
reflek sudah baik, apabila diletakan suatu benda di atas telapak tangan, bayi
akan mengengam.
k. Genatalia
: labia mayora sudah menutupi labia minora ( pada perempuan).
Testis sudah
turun di scortum (pada laki-laki).
l. Eliminasi
: baik urin, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.mekonium bewarna coklat
kehijauan.
Tabel Nilai Apgar
Skor
|
0
|
1
|
2
|
1. Apperence
color/warna kulit
2. Pulse/frekuensi
jantung
3. Grimace/reaksi
terhadap rangsangan
4. Activity
/ tonus otot
5. Respiratori/usaha
nafas
|
Pucat
tidak ada
tidak ada
lumpuh
tidak ada
|
Badan merah, ektrimitas biru
Dibawah 100
Sedikit gerakan mimik
Ekstrimitas dalam fleksi sedikit
Lemah, tidak teratur
|
Seluruh tubuh kemerah-merahan
Di atas 100
Menangis, batuk bersin
Gerakan aktif
Menangis kuat
|
4. Perubahan-Perubahan
Yang Segera Terjadi Sesudah Kelahiran
Menurut Prawiroharjo, sarwono. 2002
a Gangguan
metabolisme karbohidrat.
Oleh karena
kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/100 ml akan menurun menjadi 50 mg
/ 100 ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam pertama sesudah lahir di ambil dari hasil metabolisme asam
lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/ 100 ml.
Bila hal
tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan besar bayi akan menderita
hipoglikemi.
b Gangguan
umum.
Sesaat
sesudah bayi lahir suhu tubuh akan turun 20 c dalam waktu 15
menit melalui evaporasi, konvensi dan radiasi. Suhu lingkungan
yang tidak baik ( bayi tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya sekitar
360 c – 370 c) akan menyebabkan bayi menderita
hipotermi.
c Perubahan
System Pernapasan.
Pernapasan pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah kelahiran.
Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan
perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainya. Seperti sentuhan dan
perubahan suhu di dalam uterus dan di luar uterus.
Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam
mengakibatkan bahwa paru-paru yang pada janin normal cukup bulan mengandung 80
sampai 10 ml cairan, kehilangan 1/3 dari cairan ini. Sesudah bayi lahir cairan
yang hilang diganti dengan udara. Paru-paru berkembang, sehingga rongga dada
kembali pada bentuk semula.
d Perubahan
System Sirkulasi.
Dengan berkembangnya paru-paru, tekanan 02 dalam alveoli
meningkat, co2 turun sehingga aliran darah ke paru
meningkat. Ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru
dan duktus arterious menutup. Dengan dipotongnya tali pusat, aliran darah dari
plasenta melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri terhenti.
Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium
kiri menjadi lebih tinggi daripada tekanan di atrium kanan. Ini menyebabkan
foramen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi
yang hidup di luar badan ibu.
e Perubahan
Lain.
Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.
5. Penilaian
Bayi Untuk Tanda-Tanda Kegawatan.
Menurut
Saifudin. 2002 semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan
/ kelainan yang menunjukan suatu penyakit.
Bayi baru lahir
dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda
berikut.
a. Sesak
nafas.
b. Frekuensi
pernapasan 60 kali / menit.
c. Gerak
retraksi di dada.
d. Malas minum.
e. Panas atau
suhu badan bayi rendah.
f. Kurang
aktif.
g. Berat
lahir rendah ( 1500-2500 gram) dengan kesulitan minum.
6. Perawatan
Bayi Sehari-hari.
Menurut Prawiroharjo, Sarwono. 2002
a Mata
bayi harus selalu diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi
mata dan muka
sebaiknya diseka dengan air steril. Muka sebaiknya diseka setiap sesudah minum
susu.
b Mulut
diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi kandida ( oral trus).
Bila ditemukan,
hendaknya segera diobati dengan larutan gentian violet 1% yang baru dibuat atau
dengan larutan Nystatin yang langsung diteteskan ke mulut bayi.
c Kulit,
terutama di lipatan (paha, leher, belakang telingga, ketiak),harus selalu
bersih dan kering.
d Tali
pusat, pada umumnya tali pusat akan puput pada waktu bayi berumur 6-7 hari.
Bila tali pusat belum puput maka setiap sesudah mandi tali pusat harus
dibersihkan dan dikeringkan dengan betadine atau alcohol 70 %.
e Kain
popok harus segera diganti setiap kali basah karena air kencing/ tinja. Pantat
bayi dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan. Bila pantat terinfeksi,
sebaiknya air pembersih pantat ditambah dengan zat septik.
f Sebelum
tali pusat lepas, debaiknya bayi diseka dengan air bersih
tapi karena
kepercayaan, adat bayi harus dimandikan sejak lahir, maka sebaiknya ia
dimandikan pada waktu berumur 6 jam.
7. Praktik
Memandikan Bayi
Menurut
pelatihan Asuhan Persalinan Normal. 2007, yaitu:
a Tunggu
sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi.
b Sebelum
memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil ( suhu aksila antara 36,50c
– 37,5oc). jika suhu tubuh bayi masih dibawah 36,5 c,
selimuti kembali tubuh bayi dan tempatkan bersama ibunya. Tunda memandikan bayi
hingga suhu tubuh bayi tetap stabil dalam waktu satu jam.
c Tunda
untuk memandikan bayi jika bayi mengalami masalah pernapasan .
d Pastikan
ruangan hangat.
e Mandiakna
bayi secara tepat dengan air bersih dan hangat.
f Segera
keringkan bayi dengan handuk bersih dan kering.
g Selimuti tubuh bayi secara longgar. Pastikan kepala
bayi diselimuti dengan topi bayi.
h Ibu
dan bayi disatukan ditempat dan anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya.
8. Merawat
Tali Pusat
Menurut
Pelatihan Asuhan Persalinan Normal. 2007
a. Jangan
membungkus puting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke putung tali pusat.
b. Menggoleskan
alkohol atau bethadine (terutama jika memotong tali pusat terjamin DTT atau
steril ) masih diperkenankan tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali
pusat basah / lembab.
c. Lipat
popok di bawah putung tali pusat.
d. Jika
putung tali pusat kotor, bersuhkan hati-hati dengan air DTT dan sabun segera
keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
e. Nasehati
hal yang sama bagi ibu dan keluarganya.
f. Jika
pangkal tali pusat ( pusat bayi ) menjadi merah, mengeluarkan nanah atau darah,
segera rujuk bayi ke fasilitas yang dilengkapi perawatan untuk bayi baru lahir .
9. Konsep
Inisiasi menyusui dini.
Inisiasi
menyusui dini ( IMD ) merupakan program yang sangat gencar dianjurkan
pemerintah. Menyusu atau bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan
program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri
putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakan bayi
yang baru lhir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan
putting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa
boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak
boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus
berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
Tahapanya
adalah setelah bayi diletakan, dia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan
barunya, maka kemungkinan saat pertama kali di dada ibu, bayi belum bereaksi.
Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari tanganya, ini membantu dia menemukan
putting susu ibu. Dia akan merangkak naik dengan menekankan kakinya pada perut
ibu. Bayi akan menjilati kulit ibunya yang mengandung bakteri baik sehingga
kekebalan bayi dapat bertambah. Dalam IMD ini bayi tidak boleh diberikan
bantuan, bayi dibiarkan menyusu sendiri.
Manfaat
inisiasi menyusu dini (Paramita, rahadian.2008)
Untuk ibu :
1. Meningkatkan
hubungan khusus ibu dan bayi.
2. Merangsang
kontraksi otot rahim sehingga mengurangi resiko perdarahan sesudah melahirkan.
3. Memperbesar
peluang ibu untuk memantapkan dan melanjutkan kegiatan menyusui selama masa
bayi.
4. Mengurangi
stess ibu setelah melahirkan.
Untuk bayi :
1. Mempertahankan
suhu bayi agar tetap hangat.
2. Menenangkan
ibu dan bayi serta meregulasi pernapasan dan detak jantung.
3. Kolonisasi
bakterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal.
4. Mengurangi
bayi menanggis sehingga mengurangi stress dan tenaga yang dipakai bayi.
5. Memungkinkan
bayi untuk menemukan sendiri payudara ibu untuk mulai menyusu.
6. Mengatur
tingkat kadar gula dalam darah dan biokimia lain dalam tubuh bayi.
7. Mempercepat
keluarnya mekonium ( kotoran bayi bewarna hijau agak kehitaman yang pertama
keluar dari bayi karena meminum air ketuban ).
8. Bayi
akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga menggurangi kesulitan menyusu.
9. Membantu
perkembangan persarafan bayi ( nervous sistem ).
10. Memperoleh
kolotrum yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan bayi.
11. Mencegah
terlewatnya puncak “ reflek menghisap” pada bayi yang terjadi 20-30 menit
setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, reflek akan berkurang cepat, dan hanya
muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar