Rabu, 05 Februari 2014

bisa

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan kasus ini sebagai salah satu tugas dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis di PONED PUSKESMAS MEJOBO KUDUS, Dalam penyusun laporan kasus ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan dari daftar pustaka sehingga laporan kasus ini dapat terwujud dalam bentuk seperti ini. Pada kesempatan ini penulis banyak mendapat ilmu yang ada dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Trisno Suwandi Spd, MM selaku Diriktur Akademi Kebidanan Pemkab Kudus yang telah member ijin Praktik Klinik Kebidanan 1 di PONED PUSKESMAS MEJOBO KUDUS. 2. Dr. Bambang Triyono selaku pembimbing lahan yang telah memberikan bimbingan selama praktek. 3. Intan Permata Dewi, SSiT selaku pembimbing 1 Akademi yang telah bimbingan teoori dan ketrampilan kepada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan. 4. Yoedo Sutrisno SKM selaku pembimbing II Akademi yang telah memberikan bimbingan teori dan ketrampilan keppada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan. 5. Dosen atau para pembimbing dan para staf civitas akademis yang telah membantu proses kelancaran pembuatan makalah ini. 6. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dengan dorongan serta bantuan materi spiritual sehingga laporan kasus ini dapat terselesaikan 7. Temen- temen seangkatan yang tersayang yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan Semoga laporan praktek klinik kebidanan I ini dapat bermafaat bagi dunia kebidanan dan bagi dunia kesehatan pada umumnya.dan semoga pihak yang telah memberikan bantun dan bimbingan kepada kami, mendapatkan padahala dari Allah SWT Kudus, 2013 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Tenaga bidan di daerah pelosok begitu dirasakan masyarakat, tidak demikian halnya dengan warga kota besar. Padahal bidan dengan edukasi yang baik mampu mengurangi angka risiko kematian ibu. Fenomena penanganan menyentuh lapisan bawah oleh bidan di pelosok berbeda dengan kota besar. Di Indonesia, terutama di pelosok, bidan memiliki peran historis yang cukup kuat dalam masalah kesehatan ibu dan anak. Sebagian besar kelahiran di Tanah Air dibantu oleh tangan- tangan terampil dan terdidik bidan. Posisi geografis serta penduduk membeuat bidan dituntut untuk semakin berperan, tidak hanya dalam pertolongan persalinan, juga edukasi gizi dan kesehatan terhadap masyarakat khususnya ibu- ibu. Penanganannya meliputi persiapan, selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.” Peran penting bidan dalam edukasi masalah gizi dan kesehatan masih relevan mengingat bahwa 60 % kasus kelahiran di Indonesia ditangani oleh para bidan” ucap mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia Menurut dokter Kartono, keberadaan bidan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air membuat mereka memilikin peran khas dan menjadi salah satu sosok kunci untuk membantu peningkatan kesehatan ibu dan anak, lewat upaya preventif (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan) Peran bidan sangat dibutuhkan dalam menangani masalah tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Berdasarkan riset kesehatan dasar 2007, terdapat 228 kematian ibu dalam 100.00 kelahiran hidup, serta 31 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki angka kematian ibu dan bayi yang tinggi. Sementara itu, untuk mencapai target Millenium Development Goal’s (MDGs) 2015, yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahitran hidup dan AKB sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup, butuh upaya yang lebih keras serta partisipasi berbagai pihak, termasuk bidan. Apalagi, Indonesia merupakan Negara dengan kondisi geografis, social, ekonomi, dan kultur yang beragam. “Perdarahan menempati presentase tertinggi penyebab kematian ibu, sekitar 28 % sementara anemia dan kekurangan energy kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan factor kematian utama” papar dokter Kartono. Masalah sebenarnya bisa dicegah melalui program promosi kesehatan dan edukasi gizi yang tepat untuk ibu hamil Edukasi akan berhasil jika dilakukan secara intensif oleh tenaga kesehatan yang memiliki ikatan social dan hubungan baik dengan ibu hamil maupun yang sedang mempersiapkan kehamilan. “ Dan bidan merupakan salah satu profesi yang bisa memaikan peran sebagai pendidik” Untuk itu, bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya mempercepat penurunan AKI dan AKB, yaitu diperlukan usaha yang salah satunya adalah pelayanan antenatal atau antenatal care (ANC) A. TUJUAN PENULISAN Tujuan dalam penyusunan laporan praktek klinik kebidanan ini antara lain : 1. Tujuan Umum Setelah melaksanakan Praktek PKK I mahasiswa mampu memahami dan menerapkan manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologi. 2. Tujuan Khusus Setelah melaksanakan Praktek PKK I mahasiswa mampu a. Melaksanakan pengkajian atau identifikasi data baik data subyektif, obyektif maupun penunjang guna menegakkan kasus ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologis. b. Mampu menginterprestasikan data pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologis. c. Mampu melakukan identifikasi diagnosa potensial ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologis. d. Mampu melakukan tindakan antisipasi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologis bila diperlukan. e. Mampu mengintervensi atau merencanakan tindakan ibu hamil fisiologis. f. Mampu melaksanakan implementasi atau tindakan sesuai rencana untuk mengatasi masalah. g. Mampu melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap tindakan yang telah dilakukan. h. Mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek dalam pelaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologis. Mampu memahami dan menerapkan pendokumentasian secara efektif dan efisien pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita sehat fisiologis. B. MANFAAT Manfaat yang dapat diperoleh dari laporan kasus ini antara lain : 1. Mahasiswa dapat Menerapkan Manajemen Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis, ibu bersalin fisiologis, ibu nifas fisiologis, bayi baru lahir normal, bayi dan balita sehat. 2. Menambah ilmu pengetahuan serta keterampilan mahasiswa khususnya dalam memberikan Asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis, ibu bersalin fisiologis, ibu nifas fisiologis, bayi baru lahir normal, bayi dan balita sehat. 3. Dapat mengevaluasi dan menilai keberhasilan dari pengajaran pada semester III. C. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan berkesinambungan tentang pembahasan studi kasus ini, maka dicantumkan sistematika penyusunan studi kasus yang sistematis, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Manfaat D. Metodologi dan Tehnik Penulisan E. Sistematika Penulisan BAB II MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS A. MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS 1. Latar Belakang 2. Tinjauan Teori 3. Tinjauan Kasus 4. Pembahasan 5. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan dan Saran PENUTUP DAFTAR PUSTAKA BAB II TINJAUAN TEORI a. Definisi Kehamilan adalah, masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2007:89) b. Perubahan Fisiologis Pada Ibu hamil 1) Perubahan Pada Sistem Reproduksi a) Uterus (1) Ukuran: untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi otot polos rahim, serabut- serabut kolagen nya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc (2) Berat: berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan). (3) Bentuk dan konsistensi: pada bulan- bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira- kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-= bagian janin dapat diraba melalui diding perut dan dinding rahim. (4) Posisi rahim dalam kehamilan: pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. (5) Vaskularisasi: Aa. Uterine dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak- anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah. (6) Serviks uteri: serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft),disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick. b) Indung Telur (Ovarium) Ovulasi terhenti Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progresteron c) Vagina dan Vulva Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick. d) Dinding perut (Abdominal Wall) Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastic di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. 2) Perubahan Pada Sirkulasi Darah a) volume darah: volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira- kira 25 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac out put) yang meningkat sebanyak ± 30 %. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40 % saat mendekati cukup bulan. b) Protein darah: gambaran protein dalam serum berubah; jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-globulin dan fibrinogen terus meningkat. c) Hitung jenis dan hemoglobulin: hematokrit cenderung menurun karena kanaikan relative volume plasma darah.jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula dengan produksi trombosit d) Nadi dan tekanan darah: tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua, dan kemudian akan naik lagi seperti pada para hamil. Tekanan vena dalam batas- batas normal pada ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata- ratanya 84 per menit. e) Jantung: pompa jantung mulai naik kira- kira 30 % setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu- minggu terakhir kehamilan. Elektrokardiogram kadangkala memperlihatkan deviasi aksis ke kiri. 3) System Pernapasan Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kea rah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada (thoracic breathing). 4) Saluran Pencernaan Salvias meningkat, pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot- otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness) 5) Tulang dan Gigi Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligament-ligamen sedikit melunak. Terjadi pelebaran pada ruang persendian. Apabila asupan nutrisi tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin, maka kalsium maternal akan berkurang untuk memenuhi kalsium janin. 6) Kulit Terjadi hiperpigmentasi Muka : cloasma gravidarum Payudara : hiperpigmentasi areola dan putting Perut : linea nigra, striae Vulva 7) Kelenjar Endokrin Tyroid : membesar sedikit Hipofise : membesar, terutama lobus anterior Adrenal : tidak begitu berpengaruh 8) Metabolisme a) Metabolic basal: meningkat 15-20 % b) Alkali : Wanita tidak hamil : 155 mEq/ liter Wanita hamil : 145 mEq/ liter Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/ liter Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/ liter c) Protein dibutuhkan lebih banyak untuk perkembangan fetus d) Hidrat arang : seorang wanita hamil sering meras haus, nafsu makan kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada DM. dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomammotropin, plasma insulin, dan hormone- hormone adrenal-17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh- sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena. e) Lemak : kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc f) Mineral Kalsium : 1,5 gram sehari, trimester akhir 30-40 gram Fosfor : 2 g/hari Zat besi : ± 800mg atau 30-50 mg/hari Air: rcenderung ,mengatasi retensi air g) Berat badan : mengalami kenaikan 6,5-16,5 kg h) Kebutuhan kalori meningkat, terutama setelah 5 bualn ke atas 9) Payudara (mammae) Bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba nodule- nodule akibat hipertrofi kelenjar alveoli; bayangan vena- vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada putting susu dan areola payudara. Jika diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning. (Sinopsis Obstetri Jilid I, edisi 2: 35-40) c. Perubahan Psikologis pada Ibu hamil 1) Trimester I (1 – 3 bulan) Karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan dengan perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi, segera setelah konsepsi progresteron dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat. Terjadinya morning sicknes, kelemahan dan perasaan mual lalu ibu biasanya tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi. 2) Trimester II (4 – 6 bulan) Biasanya lebih menyenangkan, tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon tinggi. Morning sicknes telah hilang dan dia telah menerima kehamilannya. Janin masih kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan terjadinya suickening, karena itu ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali. Hal ini menyebabkan colon ibu memiliki dorongan fisik yang besar. 3) Trimester III (7 – 9 bulan) Ditandai klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan ke delapan mungkin terdapat tanda klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan kedelapan mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ketika bayi membesar dan ketidak nyamanan bertambah sekitar 2 minggu sebelum melahirkan perasaan senang. d. Diagnosis Kebidanan 1) Tanda- Tanda Presumtif a) Amenorea (tidak dapat haid) Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk mengetahui umur kehamilan dan taksiran perkiraan kelahiran, dihitung dengan rumus Naegele: (HPHT+ 7) dan (bulan haid terakhir – 3) b) Mual dan Muntah (nausea and vomiting) Terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan dan akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, sehingga disebut dengan morning sickness (sakit pagi). Bila mual muntah terlalu sering, disebut hiperemesis c) Mengidam ( ingin makanan khusus) Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan- bulan triwulan pertama d) Tidak tahan bau- bauan e) Pingsan (pangsan), bial berada pada tempat- tempat ramai yang sesak dan padat f) Tidak ada selera makan (anoreksia), beralngsung pada triwulan pertama g) Lelah (fatigue) h) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgomery terlihat lebih membesar i) Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin j) Konstipasi/ obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid k) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra=grisea) l) Epulis: hipertrofi dari paip gusi m) Pemekaran vena- vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pda triwulan akhir 2) Tanda- Tanda Kemungkinan Hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim c) Tanda Hegar d) Tanda Chadwick e) Tanda Piscaseck f) Kontraksi- kontraksi kecil uterus bila dirangsang= Braxton-Hicks g) Teraba Ballotement h) Reaksi kehamilan positif 3) Tanda Pasti (tanda positif) a) Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin b) Denyut jantung janin: (1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec (2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler (3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram (4) Dilihat pada ultrasonografi c) Dilihat tulang- tulang janin dalam foto-rongent (Synopsis Obstetri Jilid I, 1998: 43-45) e. Diagnosis Banding Kehamilan 1) Hamil Palsu (pseudocyesis=kehamilan spuria): gejala dapat sama dengan kehamilan, sperti amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda- tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative 2) Mioma Uteri: perut dan rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol- benjol. Tanda kehamilan negative dan tidak dijumpai tanda- tanda kehamilan lainnya 3) Kista Ovarii: perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negative, tanda- tanda kehamilan lain negative 4) Kandung kemih penuh dan terjadi retensin urin: pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing 5) Hematometra: uterus membesar karena tetisi darah yang disebabkan hymen inperforata, stenosis vagina atau serviks (Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998: 45-46) f. Pemeriksaan dan Pengawasan Ibu Hamil Tujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil 1) Mengenali dan menangani penyulit- penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas 2) Mengenali dan mengobati penyakit- penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin 3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak 4) Memberikan nasihat- nasihat tentang cara hidup sehari- hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi Jadwal pemeriksaan kehamilan 1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan 2) 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan 3) 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan 4) Setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan 5) Periksa khusus jika ada keluhan- keluhan Pemeriksaan Ibu Hamil 1) Anamnesa Anamnesa identitas istri dan suami: nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya 2) Anamnesa umum a) Tentang keluhan- keluhan, napsu makan, tidur, miksi, defelkasi,perkawinan, dan sebagainya b) Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele: hari+7, bulan-3, dan tahun+1 c) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya 3) Inspeksi dan Pemeriksaan Fisik Diagnostic Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik, dan lege artis: tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan jantung, paru- paru dan sebagainya. 4) Perkusi Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi 5) Palpasi Untuk menentukan: a) Besar dan konsistensi rahim b) Bagian- bagian janin, letak,presentasi c) Gerakan janin d) Kontraksi rahim Braxton Hicks Cara palpasi: a) Menurut Leopold dengan variasi b) Menurut Knebel c) Menurut Budin d) Menurut Ahlfeld Manuver Palpasi Menurut Leopold a) Leopold I Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil, menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus, konsistensi uterus b) Leopold II Menentukan batas samping rahim kanan dan kiri, menentukan letak punggung janin, pada letak lintang, tentukan di mana kepala janin c) Leopold III Menentukan bagian terbawah janin, apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang d) Leopold IV Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil, menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul HUBUNGAN ANTARA USIA KEHAMILAN DENGAN TFU USIA KEHAMILAN (dalam minggu) TFU (tinggi fundus uteri) 12 1-2 jari di atas simpisis 16 Pertengahan simpisis-pusat 20 2-3 jari di bawah pusat 24 Setinggi pusat 28 2-3 jari di atas pusat 32 Pertengahan pusat-processus xyphoideus 36 3 jari di bawah px atau sampai setinggi px 40 Pertengahan pusat-px (sama dengan umur kehamilan 32 minggu) d. Auskultasi Digunakan stetoskop monoral (stetoskop obstetric) untuk mendengarkan denyut jantung janin (djj) yang dapat kita dengarkan adalah: Dari janin: 1) Djj pada bulan ke 4-5 2) Bising tali pusat 3) Gerakan dan tendangan janin Dari ibu: 1) Bising rahim (uterine soufflĂ©) 2) Bising aorta 3) Peristaltic usus (Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998:48-53) BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN pada IBU HAMIL FISIOLOGIS NY.KKB GII PI A0 DI PUSKESMAS PONED MEJOBO KUDUS I. PENGKAJIAN Hari : Kamis Tanggal : 10 Januari 2013 Jam : 09.20 WIB Sumber data diperoleh dari: - Data primer : auto anamnesa - Data sekunder : buku KIA pasien A. Data Subjektif 1. Identitas klien Nama : Ny. KB Umur : 29 tahun Agama : Islam Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jelak Kesambi Mejobo Kudus Identitas penanggung jawab Nama : Tn. K Umur : 30 tahun Agama : Islam Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Alamat : Jelak Kesambi Mejobo Kudus 2. Keluhan Utama Ibu ingin mengetahui keadaan dan memeriksakan kehamilannya 3. Riwayat Perkawinan Usia menikah : 21tahun Lama menikah : 8 tahun Dengan suami pertama ini 4. Riwayat kesehatan a. Riwayat Kesehatan Lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, misalnya TBC, hepatitis, dan PMS. Tidak menderita penyakit seperti jantung, ginjal dan lain- lain. Ibu tidak pernah menjalani operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi. b. Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu tidak sedang menderita penyakit menular. Ibu tidak sedang menderita penyakit yang berhubungan dan mempengaruhi kehamilannya saat ini. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit menular. 5. Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi Menarche : Umur 13 tahun Siklus : 28 hari Lama : 5-7 hari Jumlah : Dalam 1 hari mengganti pembalut 4-6 kali Bau : Khas darah menstruasi Warna : Merah Tua Keluhan : Perut bagian bawah terkadang nyeri Fluor albus : tidak ada HPHT : 11 Agustus 2012 b. Riwayat Kehamilan sekarang HPL : 18 Mei 2013 Umur kehamilan : 5 bulan ANC : Kunjungan ke 3 TT : TT ke dua pada ANC ke 2 Keluhan, TI : mual, muntah, pusing, nafsu makan berkurang TII : tidak ada keluhan TIII : belum ada Merasakan gerakan janin :- c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu No PERSALINAN NIFAS Komplikasi 1 2 3 Tanggal lahir Tidak dikaji - Kehamilan Sekarang Umur kehamilan 40 minggu Jenis persalinan Normal Penolong bidan Ibu Bayi Jenis kelmin Laki-laki Laktasi 7 bulan ASI Komplikasi Tidak ada d. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan No Mulai Memakai Berhenti/ Ganti Cara Jenis kontrasepsi Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alas an 1 suntik - bidan Bidan (Tidak dtanyakan) - - - - 6. Pola Kebiasaan Sehari- Hari No Pola Sebelum hamil Selama hamil 1 Nutrisi Makan 3 kali sehari Porsi 1 piring nasi, 1 mangkuk kecil sayur, ikan Makan 3 kali sehari Porsi ½ piring (TI) 3 kali sehari 1 piring nasi, sayur, buah, susu 2 gelas sehari (TII dan TIII) 2 Eliminasi BAK: 6- 7 kali sehari Keluhan:tidak ada BAB: 2 kali sehari Keluhan: tidak ada BAK:7-8 kali sehari Keluhan: sering kencing BAB: 1 kali sehari Keluhan: susah BAB 3 Aktifitas Melakukan aktifitas sehari- hari sebagai ibu rumah tangga Aktifitas dibantu oleh suami dan orang tua, mengurangi aktifitas yang berat 4 Istirahat Tidur siang: jarang Tidur malam: 6-7 jam Keluhan tidak ada Tidur siang: sering, 1-2 jam sehari Tidur malam: 5-6 jam sehari Keluhan: sering kencing di malam hari 5 Personal hygine Mandi: 2 kali sehari Gosok gigi: 2 kali sehari Ganti baju: 2 kali sehari Genetalia:dibersihkan saat mandi, BAB dan BAK Mandi: 2 kali sehari Gosok gigi: 2 kali sehari Ganti baju: 2 kali sehari Genetalia: lebih sering dibersihkan 6 Seksual Frekuensi 2-3 kali seminggu Keluhan:tidak ada Frekuensi: 1 kali seminggu Keluhan: ibu merasa khawatir akan mempengaruhi kehamilannya 7. Data Psiko-Sosial-Kultural-Spiritual a. Psikologis Ibu merasa cemas dan khawatir dengan kehamilannya yang semakin bertambah tua umur kehamilannya dan dalam mempersiapkan persalinan b. Tanggapan dan Dukungan Keluarga terhadap Kehamilan Keluarga menerima dan senang dengan kehamilan ibu sekarang Keluarga antusias dalam memeriksakan kehamilan ibu c. Ketaatan Beribadah Ibu melakukan sholat 5 waktu dalam sehari d. Pengambil Keputusan dan Pemecahan Masalah Pengambil keputusan adalah suami ibu, setiap masalah dimusyawarahkan dengan keluarga 8. Pengetahuan Ibu tentang Kehamilannya Ibu mengerti bahwa kehamilannya sekarang semakin tua, dan ibu lebih menjaga kehamilannya, mengurangi aktifitas yang berlebihan 9. Data Lingkungan Tinggal bersama : Suami dan orang tua ibu Tipe rumah : Tidak dilakukan pengkajian Hewan peliharaan : Tidak memiliki hewan peliharaan B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis Tekanan darah : 120/70 mmHg Pernapasan : 26 kali / menit Nadi : 76 kali / menit Suhu : 37̊ C BB sekarang : 65 kg Tinggi Badan : 159 cm LILA : tidak dilakukan pemeriksaan 2. Status Present Kepala : mesocephal Muka : terdapat jerawat di pipi Mata : konjungtiva merah muda(tidak anemi), sclera tidak ikterik, tidak ada secret Hidung : tidak ada secret, bersih Lidah : papilla normal Telinga : bersih, tidak ada serumen Mulut : lembab, gigi bersih Leher : teraba vena jugularis Ketiak : tidak ada bekas operasi, terdapat strie gravidarum Punggung : lordosis Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan 3. Status Obstretikus a. Inspeksi Muka : terdpat jerawat di pipi Mammae : membesar, hiperpigmentasi areola, putting menonjol Perut : tidak ada bekas operasi, terdapat strie gravidarum b. Palpasi TFU : pertengahan pusat dan prosessus xiphoideus Leopold I : lunak, tidak melenting, teraba bokong janin Leopold II : sebelah kanan teraba tahanan, panjang dan keras, teraba punggung janin. Sebelah kiri teraba kecil- kecil, ekstremitas Leopold III : bulat, keras, melenting, teraba kepala janin Leopold IV : divergen, kepala belum masuk PAP c. Auskultasi DJJ : 136 kali/ menit d. Pemeriksaan Panggul Luar Distansia spinarum : tidak dilakukan pemeriksaan Distansia cristarum : tidak dilakukan pemeriksaan Konjugata Externa : tidak dilakukan pemeriksaan Lingkar panggul : tidak dilakukan pemeriksaan e. Pemeriksaan Penunjang HB : tidak dilakukan pemeriksaan Reduksi : tidak dilakukan pemeriksaan Protein Urine : tidak dilakukan pemeriksaan II. INTERPRETASI DATA Diagnose Ny. KB, usia 29 tahun , GII PI A0, usia kehamilan 20 minggu 1. Data Subyektif a. Ibu mengatakan menstruasi terakhir tanggal 11 Agustus 2012 b. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua 2. Data Obyektif Tanda-tanda vital Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 76 kali/menit Berat badan : 65 kali/menit Suhu : 370 C Pernapasan : 26 kali/menit Palpasi Leopold I : setinggi pusat Leopold II : belum teraba Leopold III : belum teraba Leopold IV : belum teraba III. DIAGNOSA POTENSIAL Tidak ditemukan IV. ANTISIPASI SEGERA Tidak ditemukan V. INTERVENSI 1. Lakukan pengkajian terhadapibu dan meminta ibu untuk menimbang BB dan mengukur TB 2. Meminta ibu untuk berbaring ditempat tidur dan lakukan pemeriksaan TTV dan keadaan ibu 3. Beritahu ibu tentang keadaan ibu dan kehamilannya serta umur kehamilannya. 4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 5. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan minum yang cukup. 6. Anjurkan ibu untuk lakukan perawatan payudara. 7. Anjurkan ibu untuk segera konsultasi ke petugas kesehatan bila merasakan adanya keluhan. 8. Anjurkan pada ibu untuk kontrol secara rutin dan kontrol ulang 1 minggu lagi. 9. Berikan pendidikan kesehatan pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya trimester II 10. Berikan terapi pada ibu. VI. IMPLEMENTASI Hari : Kamis Tanggal : 10 Januari 2013 Jam : 10.05WIB 1. Jam 10.05 WIB Melakukan pengkajian terhadap ibu dan meminta ibu menimbang BB dan mengukur TB. 2. Jam 10.08 WIB Meminta ibu untuk berbaring ditempat tidur dan melakukan pemeriksaan TTV dan keadaan ibu. 3. Jam 10.13 WIB Memberitahu ibu tentang keadaan ibu dan kehamilannya serta umur kehamilannya. 4. Jam 10.15 WIB Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan tidak melakukan aktifitas yang berlebihan. 5. Jam 10.18 WIB Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan menambah porsi makanan serta minum air putih yang cukup kurang lebih 7-8 gelas perhari. 1. Nasi yang semula sepiring menjadi 2-3 piring 2. Ikan yang semula sepotong menjadi 2-3 potong 3. Tempe yang semula 2-3 potong menjadi 4-5 potong 4. Makan-makanan bergizi : sayur, buah-buahan. Susu 5. Makanan tinggi protein : ikan laut, daging, kuning telur 6. Makanan tinggi zat besi : sayuran beraneka warna 7. Makanan mengandung zat kapur : susu, ikan teri, kacang-kacangan 6. Jam 10.25 WIB Menganjurkan ibu merawat payudara dengan cara : a. Bersihkan payudara dengan air hangat menggunakan waslap atau kain bersih. b. Kompres puting susu dengan kapas/kain yang telah diberi minyak kelapa kurang dari 1-2 menit kemudian angkat. c. Kedua putting susu ditarik bersama kemudian diputar kearah dalam dan luar kurang lebih 20 kali. d. Bersihkan payudara dengan air dingin menggunakan waslap atau kain bersih. e. Lakukan perawatan payudara 2x sehari tiap pagi dan sore. 7. Jam 10.27 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk segera konsultasi pada petugas kesehatan bila merasakan adanya keluhan. 8. Jam 10.30 WIB Menganjurkan pada ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi. 9. Jam 10.32 WIB Memberikan vitamin B12, calc, dan tablet Fe pada ibu. 10. Jam 10.35 WIB Memberikan terapi pada ibu. VII. EVALUASI Jam : 10.35 a. Evaluasi tindakan 1. Ibu mengerti tentang kehamilannya sekarang. 2. Ibu merasa tenang menghadapi kehamilannya. 3. Ibu bersedia makan makanan bergizi. 4. Ibu bersedia melakukan perawatan payudara. 5. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi. 6. Ibu mngerti tentang tanda-tanda persalinan dan akan datang ketempat bidan jika mengalami tanda-tanda tersebut. b. Evaluasi hasil Pemeriksaan TTV TD : 90/80 mmHg N : 84 x/ menit BB : 51 kg TB : 155 cm S : 37oC RR : 24 x/menit LILA : 25 cm Pemeriksaan palpasi Leopold I : setinggi pusat Leopold II : - Leopold III : - Leopold IV : - TFU : 20 cm DJJ : 1395 gr BAB IV PEMBAHASAN a. LANGKAH I PENGKAJIAN Pengkajian dalam kasus ini telah dilakukan sesuai dengan teori, namun masih ada beberapa hal yang tidak dikaji dalam pengkajian ini. Berikut ini adalah hal- hal yang tidak dikaji dalam kasus ini: Yang tidak dikaji Alasan Kerugian Data lingkungan: tipe rumah Tidak mungkin dilakukan pengkajian, karena tidak melakukan kunjungan rumah Tidak mengetahui kondisi bagaimana ibu berada dalam lingkungan rumah nya Pemeriksaan genetalia Ibu mengatakan malu Tidak mengetahui keadaan genetalia ibu pada saat pengkajian Pemeriksaan panggul luar Keterbatasan waktu pemeriksaan Tidak bisa mengetahui ukuran panggul ibu Pemeriksaan penunjang Ketrbatasan waktu pemeriksaan Tidak dapat mengetahui keadaan ibu yang berhubungan dengan kadar HB, protein urine dan reduksi b. LANGKAH II INTERPRETASI DATA Dalam penulisan diagnose pada kasus ini, sudah disesuaikan dengan teori, namun tidak selengkap seperti yang ada pada teori Dalam kasus ini diagnosanya adalah, Ny. KB, usia 29 tahun , GII P1 A0, usia kehamilan 20 minggu DJJ terdengar masih lembut c. LANGKAH III DIAGNOSA POTENSIAL Dalam kasus kehamilan fisiologi ini, tidak ditemukan diagnose potensial d. LANGKAH IV ANTISIPASI SEGERA Dalam kasus kehamilan fisiologi ini, tidak ditemukan diagnose potensial, sehingga tidak dilakukan antisipasi segera untuk masalah potensial e. LANGKAH V INTERVENSI Dalam melakukan intervensi tindakan, dilakukan pengkajian sehingga dapat dilakukan intervensi sesuai kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pasien, dalam kasus ini ibu hamil fisiologis. Dalam melakukan intervensi, menggunakan pedoman yang ada dalam protap dan teori, namun tidak selalu mengacu pada teori karena dalam praktik pemeriksaan bersifat situasional. Dalam intervensi, direncanakan untuk konseling tentang kebutuhan gizi pada masa hamil. Padahal kebutuhan ibu pada masa hamil ini bukan hanya kebutuhan akan gizi, namun ada 18 kebutuhan yang harus ibu ketahui. Kebutuhan- kebutuhan tersebut adalah, oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, Exercise/ senam hamil, istirahat/ tidur, imunisasi, traveling, kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidak nyamanan, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan, persiapan laktasi, persiapan dan cara mengatasinya. f. LANGKAH VI IMPLEMENTASI Meskipun telah direncanakan tindakan dalam intervensi, namun dalam implementasi tindakan selalu bersifat situasional Seperti dalam kasus ini, memberitahu ibu tentang keadaan nya pada trimester III, tidak mengacu pada teori secara lengkap, misalnya memberitahu tentang kelainan atau kecemasan yang terjadi pada trimester III. Mengacu pada 18 kebutuhan fisik pada ibu hamil, implementasi disesuaikan dengan intervensi yang telah dilakukan oleh bidan, sehingga tidak kesemua 18 kebutuhan dijelaskan oleh bidan. Bidan hanya memberikan konseling tentang kebutuhan ibu hamil pada trimester III. g. LANGKAH VII EVALUASI Implementasi dalam kasus ini, dilakukan sesuai dengan temuan dan kondisi yang ada pada ibu BAB V PEMBAHASAN a. Kesimpulan Dalam laporan praktek klinik kebidanan fisiologi ini telah dijelaskan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis. Penulisan laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan kepada pasien, maka dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan untuk evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. Selain itu peranan dan fungsi bidan dalam masyarakat sangat penting, khususnya untuk mewujudkan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan ibu dan anak. Sehingga seorang ibu mampu melaksanakan perannya sesuai dengan fungsinya dari asuhan-asuhan yang diberikan bidan sehingga dapat mewujudkan kehidupan keluarga yang sehat sejahtera. Terdapat suatu kesenjangan tindakan yang didapat dalam kasus tidak sesuai dengan yang diperoleh di bangku kuliah. Beberapa item dalam asuhan kebidanan tidak dapat dilakukan secara maksimal atau pun tidak dilakukan sama sekali. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor- faktor. Misalnya keterbatasan waktu, kondisi pasien yang menolak atau enggan dilakukan pemeriksaan. Dengan begitu, hendaknya para tenaga kesehatan terutama bidan dapat mensikapi dan dapat menyiasati serta memberikan konseling dan pendekatan kepada pasien/ klien agar dapat dilakukan asuhan kebidanan secara maksimal dan berurutan sesuai protap yang ada. Dalam laporan kasus ini, kesenjangan- kesenjangan yang ditemukan antara teori dan praktik di lahan dicantumkan dalam bab pembahasan. Sangat diharapkan untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan semaksimal mungkin terhadap pasien sehingga pasien memperoleh asuhan secara maksimal. b. Saran 1) Diharapkan mampu melakukan pengkajian secara tepat sehingga dapat mendiagnosa secara tepat 2) Diharapkan dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang dilakukan dapat selektif dan efisien serta semaksimal mungkin berdasarkan apa yang diperlukan klien. 3) Sebaiknya dalam melakukan asuhan disesuaikan dengan protap yang telah ada 4) Evaluasi sebaiknya tetap dilakukam secara baik pada setiap asuhan kebidanan untuk mengetahui keefektifan dari tindakan pelayananan 5) kebidanan.