Senin, 23 April 2012

Profil Desa Ketanjung

Profil Desa Ketanjung







Desa Ketanjung yang merupakan salah satu desa dari 17 desa di wilayah kecamatan Karanganyar kabupaten Demak mempunyai luas wilayah = 326,974 Hektar (Ha), dengan rincian sebagai berikut:

Dengan batas-batas wilayah, antara lain :
> Sebelah Utara berbatasan dengan desa Tanjung Karang – Kudus
>Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Undaan Lor – Kudus
>Sebelah Barat berbatasan dengan desa Ngemplik Wetan – Demak
> Sebelah Timur berbatasan dengan desa Ngemplak – Kudus

Adapun jumlah penduduk di desa Ketanjung hingga saat ini (data per 5 Januari 2009) mencapai 3954 jiwa. Dengan rincian laki-laki sebanyak 1676 jiwa, dan perempuan sebanyak 1678 jiwa yang tergabung dalam 918 Kepala Keluarga (KK). Desa Ketanjung dibagi dalam empat Dukuh, yaitu : Ketanjung, Norowito, Kedung, dan Karang Turi. Terdiri dari 19 Rukun Tetangga (RT) dan 5 Rukun Warga (RW).
Desa Ketanjung kalau dilihat dari peta kabupaten Demak berada disebelah Timur dari
pusat kota Demak dan berdekatan dengan kabupaten Kudus. Boleh dibilang setelah
terjadinya alih fungsi sungai “Wali” yang merupakan batas desa Ketanjung dengan
kabupaten Kudus terjadi perombakan oleh pihak pemerintah karena keberadaannya
yang berkelok-kelok dan berbelok-belok dan dikatakan kurang enak dipandang mata
, kemudian diputuskan untuk meluruskan sungai tersebut dan yang sekarang dikenal
dengan nama sungai “Wulan” sebagai pembatas dan penghubung antara kabupaten
Demak dan kabupaten Kudus pada khususnya, selain sebagai jalan propinsi (Pantura)
juga sebagai jalan nasional pada umumnya. Dan yang dulunya terkenal sebagai
sungai buatan “Wali” sekarang dikenal oleh warga desa Ketanjung dengan sebutan
Kali Mati”, karena tidak difungsikan lagi. Terjadinya alih fungsi dari sungai “Wali”
tersebut ke sungai “Wulan” konon diperkirakan tatkala penjajah Belanda masih
menjajah Indonesia, yaitu sekitar awal abad 20 (tahun 1900-an).

Dari peristiwa tersebut, akhirnya secara geografis membuat desa Ketanjung terbelah
menjadi dua bagian, yaitu di barat dan timur sungai. Warga desa Ketanjung menyebut
yang di barat sungai Wulan dengan “Brang Kulon” atau “Kulon Kali”, sebagian yang lain di timur sungai Wulan dengan “Brang Wetan” atau “Wetan Kali”, yang kemudian
secara pandangan umum atau secara geografis Brang Kulonlah yang lokasinya berada
tepat di kabupaten Demak, sedang Brang Wetan berada di kabupaten Kudus,
meskipun secara administratif keduanya masih dalam lingkup pemerintah kabupaten
Demak. Dan kebetulan juga Brang Kulonlah yang terdiri dari dua Rukun Warga yang
mudah dijangkau dan dicari alamatnya secara administratif baik dari arah kabupaten
Kudus maupun kabupaten Demak. Sedang yang Brang Wetan yang terdiri dari tiga
Rukun Warga, kalau dari arah kota Demak ketika orang hendak ke pusat
pemerintahan desa Ketanjung harus melintasi jembatan sungai Wulan ke arah
kabupaten Kudus berhenti di traffic light jalan lingkar jurusan ke Pati-Surabaya
kemudian jalan lurus sampai di traffic light Proliman (Tanjang Karang-Kudus, red)
kemudian belok ke arah kanan jurusan Undaan-Purwodadi ± 1,5 KM sampai pada
perempatan jembatan sungai Bakinah (batas desa Jetis Kapuan-Jati-Kudus dan
Ngemplak-Undaan-Kudus) belok ke arah kanan lurus ± 0,5 KM. Dan bisa juga lewat
pertigaan masjid desa Wates-Undaan-Kudus belok ke arah kanan (jika dari arah
Kudus-Purwodadi dan belok kiri jika dari arah sebaliknya) masuk ± 350 M. Karena
letaknya yang tidak berada pada pinggir jalan raya utama kota, boleh dikata desa
ketanjung merupakan desa yang berada dipelosok atau pedalaman.
Dan khusus bagi pengendara roda dua (jika berjalan dari arah Demak ke Kota Kudus )
, ada jalur alternatif agar lebih cepat sampai di ibu kota desa Ketanjung, yaitu setelah
melintasi jembatan sungai Wulan ke arah kabupaten Kudus berhenti di traffic light
jalan lingkar jurusan ke Pati-Surabaya ± 200 meter ada perempatan ditengah jalan
kemudian belok kearah kanan (kalau dari arah Demak ke Kudus-Surabaya), dan dari
traffic light Proliman dari jurusan ke Surabaya-Semarang lurus ± 500 meter ada
perempatan ditengah jalan kemudian belok ke arah timur (kalau dari arah Kudus ke Demak-Semarang), kemudian masuk Gapura dengan bertuliskan Selamat Datang Di
Dukuh Gendok (Jari Wetan-Kudus) lurus ± 80 meter melintasi jembatan kecil terus
belok ke kiri dan sesampainya di Sekolah Dasar Negeri 3 Jati Wetan kemudian belok
ke arah kanan lurus dan mentok di Kali Anyar kemudian belok kiri ± 100 meter
hingga di jembatan yang melintasi Kali Anyar kemudian belok kearah kanan
mengikuti jalan beton yang berada di tengah sawah ± 350 meter hingga tepat sampai
di Desa Ketanjung tepatnya di RT 02 RW I. Dan jikalau dari arah Purwodadi ke Kudus
lebih dekat dan enak lewat di jalur utama tadi.
Kesehatan Desa Ketanjung
Desa Ketanjung ini ada salah satu bidan yang bernama wijayanti.Setiap bulan tanggal 10 tentunya diadakan posyandu yang diselenggarakan dirumah pak RT. Dengan semangatnya ibu-ibu rumah tangga yang ingin anaknya sehat rela tidak berangkat kerja dan mengikuti berjalanya posyandu.

Kesehatan

Sementara Akses Kesehatan, desa ini telah memiliki 1 puskesmas desa dengan 2
petugas kesehatan setingkat manteri, 2 polindes dengan petugas berpendidikaN Bidan
. Program pengobatan gratis yang dilaksanakan pemerintah sangat membantu
masyaarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Meskipun pada kasus- kasus
tertentu masyarakat harus tetap bayar.

Air Bersih

Air bersih yang kerap kali menjadi masalah terutama dimusim kemarau agaknya tidak
bergitu terasa di desa ini. sumber air bersih masih mudah dicari seperti dari sumur, tetapi sekarang air mudah didapat sebab setiap rumh hampir rata-rata mempunyai air sanyo.
Biasanya untuk mandi dan mencuci penduduk desa memanfaatkan air sumur dan
sungai, sementara untuk memasak dan minum mengandalkan pasokan air dari
kecamatan. Hal ini disebabkan air yang bersumber dari sumur berasa payau, memiliki
kandungan garam yang tinggi.