Profil Desa Ketanjung
Desa Ketanjung yang
merupakan salah satu desa dari 17 desa di wilayah kecamatan
Karanganyar kabupaten Demak mempunyai luas wilayah = 326,974 Hektar
(Ha), dengan rincian sebagai berikut:
Dengan batas-batas wilayah,
antara lain :
>
Sebelah Utara berbatasan dengan desa
Tanjung Karang – Kudus
>Sebelah Selatan
berbatasan dengan desa Undaan Lor – Kudus
>Sebelah Barat berbatasan
dengan desa Ngemplik Wetan – Demak
>
Sebelah Timur berbatasan dengan desa
Ngemplak – Kudus
Adapun jumlah penduduk di
desa Ketanjung hingga saat ini (data per 5 Januari 2009) mencapai
3954 jiwa. Dengan rincian laki-laki sebanyak 1676 jiwa, dan perempuan
sebanyak 1678 jiwa yang tergabung dalam 918 Kepala Keluarga (KK).
Desa Ketanjung dibagi dalam empat Dukuh, yaitu : Ketanjung, Norowito,
Kedung, dan Karang Turi. Terdiri dari 19 Rukun Tetangga (RT) dan 5
Rukun Warga (RW).
Desa Ketanjung kalau
dilihat dari peta kabupaten Demak berada disebelah Timur dari
pusat kota Demak dan
berdekatan dengan kabupaten Kudus. Boleh dibilang setelah
terjadinya alih fungsi
sungai “Wali” yang merupakan batas desa Ketanjung dengan
kabupaten Kudus terjadi
perombakan oleh pihak pemerintah karena keberadaannya
yang berkelok-kelok dan
berbelok-belok dan dikatakan kurang enak dipandang mata
, kemudian diputuskan
untuk meluruskan sungai tersebut dan yang sekarang dikenal
dengan nama sungai
“Wulan” sebagai pembatas dan penghubung antara kabupaten
Demak dan kabupaten
Kudus pada khususnya, selain sebagai jalan propinsi (Pantura)
juga sebagai jalan
nasional pada umumnya. Dan yang dulunya terkenal sebagai
sungai buatan “Wali”
sekarang dikenal oleh warga desa Ketanjung dengan sebutan
“Kali Mati”, karena
tidak difungsikan lagi. Terjadinya alih fungsi dari sungai “Wali”
tersebut ke sungai
“Wulan” konon diperkirakan tatkala penjajah Belanda masih
menjajah Indonesia,
yaitu sekitar awal abad 20 (tahun 1900-an).
Dari peristiwa tersebut, akhirnya secara geografis membuat desa Ketanjung terbelah
menjadi dua bagian,
yaitu di barat dan timur sungai. Warga desa Ketanjung menyebut
yang di barat sungai
Wulan dengan “Brang Kulon” atau “Kulon Kali”, sebagian yang
lain di timur sungai Wulan dengan “Brang Wetan” atau “Wetan
Kali”, yang kemudian
secara pandangan umum
atau secara geografis Brang Kulonlah yang lokasinya berada
tepat di kabupaten
Demak, sedang Brang Wetan berada di kabupaten Kudus,
meskipun secara
administratif keduanya masih dalam lingkup pemerintah kabupaten
Demak. Dan kebetulan
juga Brang Kulonlah yang terdiri dari dua Rukun Warga yang
mudah dijangkau dan
dicari alamatnya secara administratif baik dari arah kabupaten
Kudus maupun kabupaten
Demak. Sedang yang Brang Wetan yang terdiri dari tiga
Rukun Warga, kalau dari
arah kota Demak ketika orang hendak ke pusat
pemerintahan desa
Ketanjung harus melintasi jembatan sungai Wulan ke arah
kabupaten Kudus berhenti
di traffic light jalan lingkar jurusan ke Pati-Surabaya
kemudian jalan lurus
sampai di traffic light Proliman (Tanjang Karang-Kudus, red)
kemudian belok ke arah
kanan jurusan Undaan-Purwodadi ± 1,5 KM sampai pada
perempatan jembatan
sungai Bakinah (batas desa Jetis Kapuan-Jati-Kudus dan
Ngemplak-Undaan-Kudus)
belok ke arah kanan lurus ± 0,5 KM. Dan bisa juga lewat
pertigaan masjid desa
Wates-Undaan-Kudus belok ke arah kanan (jika dari arah
Kudus-Purwodadi dan
belok kiri jika dari arah sebaliknya) masuk ± 350 M. Karena
letaknya yang tidak
berada pada pinggir jalan raya utama kota, boleh dikata desa
ketanjung merupakan desa
yang berada dipelosok atau pedalaman.
Dan khusus bagi pengendara roda dua (jika berjalan dari arah Demak ke Kota Kudus )
Dan khusus bagi pengendara roda dua (jika berjalan dari arah Demak ke Kota Kudus )
, ada jalur alternatif
agar lebih cepat sampai di ibu kota desa Ketanjung, yaitu setelah
melintasi jembatan
sungai Wulan ke arah kabupaten Kudus berhenti di traffic light
jalan lingkar jurusan ke
Pati-Surabaya ± 200 meter ada perempatan ditengah jalan
kemudian belok kearah
kanan (kalau dari arah Demak ke Kudus-Surabaya), dan dari
traffic light Proliman
dari jurusan ke Surabaya-Semarang lurus ± 500 meter ada
perempatan ditengah
jalan kemudian belok ke arah timur (kalau dari arah Kudus ke
Demak-Semarang), kemudian masuk Gapura dengan bertuliskan Selamat
Datang Di
Dukuh Gendok (Jari
Wetan-Kudus) lurus ± 80 meter melintasi jembatan kecil terus
belok ke kiri dan
sesampainya di Sekolah Dasar Negeri 3 Jati Wetan kemudian belok
ke arah kanan lurus dan
mentok di Kali Anyar kemudian belok kiri ± 100 meter
hingga di jembatan yang
melintasi Kali Anyar kemudian belok kearah kanan
mengikuti jalan beton
yang berada di tengah sawah ± 350 meter hingga tepat sampai
di Desa Ketanjung
tepatnya di RT 02 RW I. Dan jikalau dari arah Purwodadi ke Kudus
lebih dekat dan enak
lewat di jalur utama tadi.
Kesehatan Desa Ketanjung
Desa Ketanjung ini ada salah
satu bidan yang bernama wijayanti.Setiap bulan tanggal 10 tentunya
diadakan posyandu yang diselenggarakan dirumah pak RT. Dengan
semangatnya ibu-ibu rumah tangga yang ingin anaknya sehat rela tidak
berangkat kerja dan mengikuti berjalanya posyandu.
Kesehatan
Sementara Akses
Kesehatan, desa ini telah memiliki 1 puskesmas desa dengan 2
petugas kesehatan
setingkat manteri, 2 polindes dengan petugas berpendidikaN Bidan
. Program pengobatan
gratis yang dilaksanakan pemerintah sangat membantu
masyaarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan. Meskipun pada kasus- kasus
tertentu
masyarakat harus tetap bayar.
Air Bersih
Air bersih yang kerap
kali menjadi masalah terutama dimusim kemarau agaknya tidak
bergitu terasa di desa
ini. sumber air bersih masih mudah dicari seperti dari sumur, tetapi
sekarang air mudah didapat sebab setiap rumh hampir rata-rata
mempunyai air sanyo.
Biasanya untuk mandi dan
mencuci penduduk desa memanfaatkan air sumur dan
sungai, sementara untuk
memasak dan minum mengandalkan pasokan air dari
kecamatan. Hal ini
disebabkan air yang bersumber dari sumur berasa payau, memiliki
kandungan garam yang
tinggi.